Peringatan Hari Mangrove Se dunia diperingati di Hutan Mangrove Kampus Terpadu Transportasi

Updated on September 15, 2023

Hari Mangrove se Dunia yang jatuh pada tanggal 26 Juni 2022 diperingati secara nasional, Lantamal VI Makassar dan beberapa Unsur Terkait seperti Dinas Perikanan menggandeng PIP Makassar untuk melaksanakan penanaman bibit mangrove sebanyak 2000 pohon. 

Diperingati setiap tanggal 26 Juli. Peringatan tersebut menjadi Hari Internasional yang diadopsi oleh Konferensi Umum Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan PBB (UNESCO). 
Peringatan Hari Mangrove Sedunia 2022 mempunyai tajuk kegiatan bernama “International Day of the Conservation of the Mangrove Ecosystem”, diterjemahkan menjadi Hari Internasional Konservasi Ekosistem Mangrove.

Mengapa Mangrove harus dilestarikan ?

dikutip dari laman isnet.or.id. bahwa Mangrove menyediakan berbagai macam barang dan jasa untuk kehidupan manusia serta mahluk hidup lainnya

Tahukan anda?

  • Mangrove merupakan ekosistem hutan yang terdapat di pesisir pantai tropis dan subtropis, menyebar di 105 negara dan wilayah teritori.
  • Mangrove merupakan sumberdaya alam yang langka. Luasnya kurang dari 1% dari hutan hujan tropis dunia, kurang dari 0,4% dari total hutan dunia.
  • Hutan mangrove merupakan habitat penting bagi ikan, udang, kepiting, burung air, dan mamalia laut. Mangrove tercatat sebagai ekosistem terproduktif dari ekosistem daratan manapun di dunia. Mangrove merupakan awal dari rantai makanan di pesisir pantai.
  • Sekitar 80% jenis-jenis biota laut yang komersial sangat tergantungpada hutan mangrove di Florida, Amerika Serikat. Demikian pula, sekitar 67% perikanan tangkap di pesisir timur Australia dan hampir 100% udang yang ditangkap di perairan negara-negara Asia Tenggara sangat tergantung pada keberadaan hutan mangrove
  • Nilai keuntungan hutan mangrove di Asia Tenggara per hektar per tahun adalah sekitar US $ 4.200 atau sekitar 61 juta.
  • Mangrove yang baik terbukti mampu melindungi sumberdaya pesisir dan penduduk dari tsunami dan angin badai. Sementara mangrove yang rusak justru dapat meningkatkan dampak dari tsunami dan angin badai.
  • Secara berturut-turut, sekitar 30% dan 50% mangrove dunia terdapat di Indonesia dan Asia Tenggara. Kawasan ini merupakan pusat mangrove dunia, sangat kaya dan produktif.
  • Dalam kurun waktu 34 tahun terakhir (1980-2014), dunia telah kehilangan sekitar 30% mangrove. Laju kehilangan tercepat terjadi pada kurun waktu 1990-2000.